Pagi ini hujan tak juga reda hingga siang menerjang,
Awan masih belum berkemas hingga petang.
Alam nampak berbeda setelah hujan reda
Sore tadi alam barat dan timur begitu mempesona
Begitu anggun serasa Damai,
Setelah hujan reda, setelah awan mulai turun perlahan dari selimutnya.
Alam barat memasangkan sepasang wajah berpasangan yang nampak indah,
Damai antara Merapi dan Merbabu begitu sempurna...
dan setelahnya di alam timur dengan tenang
Laksana raja menopang bahagia anak alam
Lawu yang begitu gagah merdu oleh selimut awan yang mulai turun berkemas,
bersiap, mengantarnya pada petang, setelah berminggu minggu tenang dibalik awan.
Hari ini setelah dari persembunyiannya ia datang dengan tenang, setelah hujan reda.
Biru, alam barat dan timur begitu tegar seakan congkak pada semangat yang tak luruh sekalipun awan mereka-reka.
Begitu indah alam menjawab resahmu tanpa ragu sedikitpun,
Menyuguhkanmu kekuatan yang indah atas birunya setelah hujan reda!
dan ketika lelah ingatlah mereka yang menawarkanmu semangat.
Biru setelah mendung, biru setelah hujan.
Dan indah setelah hujan reda.
Begitu pula dengan sasana hati yang kau genggam..
Bersemangatlah dan biru laksana alam setelah hujan reda!
Dengar pintaku yang sederhana ini,
Biru setelah hujan reda, indah setelah seharian hujan, bersemangatlah karna indah pula jalan yang kau pilih kelak.
12 Mei 2009
Aku adalah hujan yang sembunyi dibalik jeruji sang awan. Dan senja telah menjemputku di pagi ketika fajar mulai menyeka airmataku yang hendak berembun dalam sunyi.
Friday 31 July 2009
Cinta Dibelakang Pabrik Gula
Bangunan tua peninggalan Belanda itu masih berasap.
Berdiri kokoh seperti sebuah benteng
Dibelakang Pabrik gula itu ada dua insan yang bermain dengan cinta
Mungkin,
Aroma tebu masak yang hendak dijadikan gula itu menggantikan aroma
Bunyi-bunyian mesin yang meraung rupanya menggantikan alunan musik
Asap tebal bagi mereka adalah cincin cinta.
Cinta di belakang pabrik gula
Bagi mereka itu tempat paling romantis
Lebih indah daripada cafe, restaurant khas Eropa, atau bahkan taman kota.
Begitulah mereka menjadikan pabrik gula itu tempat bercinta,
tempat mahal.
Dengan borjuis berduit
Entah, Cinta itu tumbuh subur disana,
lebih manis dari gula hasil pabrik itu!
Berdiri kokoh seperti sebuah benteng
Dibelakang Pabrik gula itu ada dua insan yang bermain dengan cinta
Mungkin,
Aroma tebu masak yang hendak dijadikan gula itu menggantikan aroma
parfum Perancis yang terkenal itu.
Bunyi-bunyian mesin yang meraung rupanya menggantikan alunan musik
romantis yang biasa terdapat di restaurant khas
Eropa.
Asap tebal bagi mereka adalah cincin cinta.
Cinta di belakang pabrik gula
Bagi mereka itu tempat paling romantis
Lebih indah daripada cafe, restaurant khas Eropa, atau bahkan taman kota.
Begitulah mereka menjadikan pabrik gula itu tempat bercinta,
tak ingin kalah dengan menir-menir yang menghabiskan cinta di
tempat mahal.
Dengan borjuis berduit
Entah, Cinta itu tumbuh subur disana,
lebih manis dari gula hasil pabrik itu!
20 juli 2007selalu ada tempat bercinta yang manis didunia ini
Sunday 5 July 2009
CERITA
Hari ini aku bercerita, Tentang Cinta.
Tentang cara yang aku punya untuk mencintainya
Seruni bunga cintaku, pedang yang ku sandang akan ku pakai untuk bercerita,
tentang bagaimana aku menjaga cintamu dengan pangeran yang di pertuan Semesta dari lara dan cinta asing!
Pedang ini punya cerita, hati ini punya cinta.
Dan hidup ini bercerita.
Tentang cara yang aku punya untuk mencintainya
Seruni bunga cintaku, pedang yang ku sandang akan ku pakai untuk bercerita,
tentang bagaimana aku menjaga cintamu dengan pangeran yang di pertuan Semesta dari lara dan cinta asing!
Pedang ini punya cerita, hati ini punya cinta.
Dan hidup ini bercerita.
Subscribe to:
Posts (Atom)