Friday 26 December 2008

Mentari sudah hampir habis dirantau hari,
Sebentar lagi akan berkemas dengan senja yang segera berkawan dengan malam.

Segera setelahnya akulan yang akan menjadi kata terakhir dalam harimu setelah engkau seharian berkelana dengan waktu dan terbang dibawa asa yang segera terkenang dalam anugerahNya. dan terlantun dalam pencapaian yang tiada tara.

Sengaja ku selipkan diakhir hari ketika hari hendak habis agar terkenang agar tak lekang.
Semoga segala asa terlantun indah dipengabulannya, semoga segala kemuliaan memelukmu.
Selamat Ulang Tahun Temanku sayang segera setelah ini lekas kau berdo'a karena asa akan segera datang.

26desember2008
-salam-
-OKbrin luqmanA-

Thursday 25 December 2008

KEHIDUPANKU



Karena merekalah aku berdiri disini menanti fajar dan segera setelahnya terik dan juga senja yang akan berkawan dengan malam yang menyiksaku.

Purnama yang kunantikan tidak juga datang dan seruni juga tidak segera berkirim kabar kepadaku. Karena kalianlah aku berdiri disini setegak karang yang menantang ombak meski aku telah ditemukan putik ditepi jalan ketika aku hendak menunggu seruni pulang dihatiku.

Ketahuilah kawanku kehidupanku adalah kalian yang mengelilingiku seakan kalian adalah satu tubuh denganku. Kawan aku telah memenangkan pertarungan hati, sebentar lagi setelah kabar itu datang. Aku telah memilikinya dalam hatiku meski tidak untuk raganya tapi aku telah memenangkanya hatinya meski aku tidak memaksa untuk menjadi pemenang tapi alamlah yang menobatkankanku untuk menjadi pemenang. Terimakasih kehidupanku (kawan2ku) karna kalianlah aku ada.

26 desember 2008
salam

Friday 19 December 2008

LETIH

Letih aku dalam diam,
Sunyi kecapi menari-nari
temaran bulan laksana gemintang dalam relung.

Jeruji-jeruji besi luluh lantah
Meleleh noda dalam pekat tinta warna emas
Letih aku dalam sendu...
Menarikan ramalan dengan darah

...
dalam penjara
aku letih...

...
Lara
terkungkung...

...
letih
...

surakarta, 19 desember 2008
Okbrin,hitam untuk putik seruni

Wednesday 17 December 2008

Mata


Mataku telah lelah
dari singgasana tiang keemasan tertatih oleh kawan yang hendak berkabar,
tentang pelaminan yang lekat dengan siksaku.

Kabar Hujan


Hujan telah berkirim kabar dan aku telah lekang dari senja yang menguburku dalam
Aku telah lelah berkabar setelah mentari senja mulai terik diperaduan
"aku telau bertaut pada putik yang menemukanku di padang penantian atas jawaban. dan waktuku telah habis untuk menanti kabar.... kini aku ditemukan putik yang menjagaku dari lara diantara kelelahan untuk menanti kabar...."
Setelah semua yang aku takutkan itu terjadi maka aku akan segera terkekang dalam lara yang tidak pernah ada kabar
Aku sudah lelah menanti kabar dan ku putuskan untuk tak berkirim kabar
Dan hujan telah berkabar padaku tentang duka yang tersandang